Itu
semua bermula dari tatapan yang tak disengaja dan percakapan sederhana.
“Oh,
kamu suka film itu juga?”
“Hari
ini ngapain?”
“Hujan
ya, dingin”.
Tadinya,
tak ada yang spesial tentangnya
Namun,
kau dan dia seakan ditakdirkan bersama.
Mungkin,
dari tempat duduk yang bersebrangan, kelas yang sama, organisasi yang
bersinggungan, atau apapun yang menjadikan kalian bertemu.
Dan,
pertemuanmu dengannya semakin intens, percakapanmu dengannya menjadi semacam
candu.
Lalu,
perlahan-lahan, kau membuka satu ceritamu untuknya.
Kau
juga tak pernah paham mengapa kau melakukan itu.
Mungkin,
kau hanya ingin bercerita.
Mungkin,
kau hanya ingin mendengar sudut pandang baru.
Mungkin,
kau hanya ingin mendengar suaranya.
Jadi,
kau bercerita kepadanya.
Dan,
kau tak pernah menyangka bahwa kau tenggelam lebih dalam hari itu. Melalui tatapan
matanya, mendengar ceritamu. Melalu bibirnya yang menuturkan solusi-solusi
cerdas untuk masalahmu. Dan cengiran di wajahnya yang seolah berkata, “Tenang!
Namanya juga hidup, biasalah ada drama begini.”
Hari
itu, hatimu sudah mulai merasa, mulai berharap.
Namun,
kau tidak pernah menyadarinya. Satu-satunya hal yang kau sadari adalah, di
dalam hatimu, kau berkata, “Kok dia beda dari yang lain, sih?”
Sejak
saat itu, jika ada kejadian-kejadian kecil terjadi dalam hidupmu, dia adalah
orang pertama yang harus tahu. Karena kau ingin mendengar responsnya. Karena kau
ingin tahu. Apakah kita akan cocok?
Hari
berlalu bersama cerita-cerita baru, dan kau semakin jatuh, lebih dalam. Pada dirinya,
suaranya, gayanya yang tak pernah dibuat-buat, tatapannya yang dalam, lelucon
garingnya yang membuatmu lupa pada masalah sejenak, ucapannya yang menenangkan,
dan segala tentangnya.
Dan,
tak ada satupun hal yang kau benci dari dia.
Oh,
dia tak sempurna, itu jelas.
Dia
bukan yang paling popular, bukan yang paling rupawan, bukan yang paling cerdas,
tapi cukup untukmu. Di masa kini, dan mudah-mudahan di masa depan.
Kau
yang tak tahu banyak tentang cinta, mulai mencoba mengirim sinyal. Mengirim pesan
untuknya di waktu yang tepat. Membagi cerita keseharianmu, untuknya, beserta kisah-kisah
sedihmu di masa lalu. Jalan bersamanya, berdua saja. Diam-diam, menyelipkan
kode seperti, “Kenapa kamu nggak pacaran?”; “Ciyee, kamu suka sama dia, ya?”
Dan,
dia juga mengirimkan sinyal yang sama, seolah dia menyukaimu. Kadang-kadang,
dia membuka pagimu melalui pesan tak penting, seperti, “Dasar kebo”. Kadang-kadang,
dia membagi sebuah cerita dan berkata, “Jangan cerita ke siapa-siapa dulu, ya.”
Kadang-kadang, dia memberikanmu kejutan tak jelas yang selalu berhasil membuat
pipimu menghangat dan bibirmu tersenyum seharian penuh. Kadang-kadang, dia
berkata dia merindukanmu, padahal kalian baru bertemu tadi siang. Kadang-kadang,
dia menjadi seseorang yang bijaksana dan lucu sekaligus, membuatmu menjerit di
dalam hati “Aku mau menghabiskan seumur hidupku sama kamu”.
But things happened.
Ketika
hubungan kalian semakin dekat, ketika kau semakin yakin bahwa dia adalah
pasangan yang tepat di masa depanmu, ketika kau ingin dia membersamaimu, ketika
hatimu semakin terpaut kepadanya, ada yang perlahan berubah.
Dia
yang berubah.
Dia…
semacam menjauh.
Padahal,
kalian pernah sangat dekat.
Padahal
tak ada masalah apa-apa di antara semua ini.
Kau
kelewat bingung.
Akupun
bingung; kok bisa?
Tiba-tiba
saja, pesan-pesan yang kau kirimkan semakin jarang dibalas.
Tiba-tiba
saja, pertemuan kalian terasa canggung. Dia selalu beranjak lebih dulu.
Tiba-tiba
saja, percakapan kalian terasa hambar. Dia tak lagi banyak bicara.
Tiba-tiba
saja, dia hilang. Sosoknya ada, tetapi jiwanya tidak.
Kau
berusaha mencari tahu apa yang terjadi.
“Kamu
kenapa?”
“Kalau
ada apa-apa, cerita aja.”
“Aku
ada salah sama kamu, ya?”
Namun,
kau tak pernah mendapatkan jawaban pasti.
Dia
sudah hilang. Di hadapanmu, dia memang ada. Di hatimu, dia masih ada. Namun di
hatinya, kau mungkin sudah tak ada lagi.
Segalanya
membingungkan.
Bahkan,
bagiku yang menuliskan ini.
Namun,
ini terjadi kepadamu.
Setiap
malam, hatimu merasakan berbagai macam patah hati. Gelisah, seperti berdiri di
ujung tebing, yang membuatmu ingin jatuh saja agar segalanya berakhir. Sakit,
seperti dikerumuni jarum-jarum kecil yang menusuk permukaan hatimu. Terombang-ambing,
seperti laying-layang yang terputus, melayang jatuh tak berarah dibawa angin.
Pada
malam-malam tertentu, patah hati ini terasa begitu kuat sampai-sampai air
matamu tak mau keluar, bahkan untuk sekedar menemanimu.
Pada
malam-malam yang lain, air matamu mengalir seperti hujan di bulan Desember. Tisu-tisu
bertebaran. Mata sembap. Hidung merah. Kepala pening. Hatimu masih meneriakkan
namanya, mengharapkannya, menangisinya. Ya, kau sadar: kau bertindak bodoh,
tetapi kau bisa apa? Kau bahkan tak mengharapkan kehadiran air mata berlebihan
ini.
Dan,
aku ingin bilang kepadamu:
Menangislah.
Teruslah
menangis.
Hingga
lega.
Lalu,
realistislah.
Jika
dia bukan jodohmu, meskipun jutaan liter air mata kau curahkan untuknya, dia
tetap tidak akan menjadi jodohmu.
Jika
dia bukan jodohmu, meskipun kau berharap sekuat apa pun, dia tetap tidak akan
menjadi jodohmu.
Jika
dia bukan jodohmu, meskipun kau mengusahakan berbagai cara untuk bersamanya,
dia tetap tidak akan menjadi jodohmu.
Jika
dia bukan jodohmu, meskipunkau mempertahankannya bertahun-tahun, dia tetap
tidak akan menjadi jodohmu.
Dan,
tak perlulah kau mencari orang baru untuk mengisi kekosongan hatimu.
Kaulah
yang harus mengisi hatimu.
Bukan
orang lain.
Karena
manusia selalu menjadi sumber patah hati. Maksudku, lihatlah apa yang terjadi kepadamu
dan dirinya. Kau menggantungkan kebahagiaanmu kepadanya, mengkhayal masa depan
indah bersamanya, menaruh hatimu di atas hatinya, memegang janji yang tak
pernah terucap, lalu perhatikan bagaimana ini berakhir. Isn’t it hurt so bad?
Maka,
tak perlu berlebihan dalam jatuh cinta. Biasa saja.
Ya,
kita tak pernah bisa menolak perasaan jatuh cinta, tetapi kita bisa memilih
agar tak jatuh lebih dalam.
Dan,
perihal jodoh…
Tuhan
sudah tahu nama siapa yang akan bersanding dengan namamu di sebuah kartu
undangan pernikahan.
Lebih
baik kau persiapkan dirimu untuk menjadi lebih baik. Bukankah orang baik hanya
untuk orang baik juga?
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
add Whatshapp : +85515373217 x-)