Magnesium Oksida
(MgO)
1.
Mineral MgO
Magnesium
Oksida (MgO) atau periclase merupakan
mineral padatan putih higroskopis. Mayoritas magnesium oksida (MgO) yang
dihasilkan diperoleh dari pengolahan mineral alami seperti magnesite (MgCO3), magnesium chloride (MgCl2), dan air laut (Gana, 2010).
Magnesium
oksida banyak diperoleh dari magnesit yang mengandung antara 88-98% MgO, dengan
berbagai jumlah alumina, kalsium, zat besi, dan kotoran silika didalamnya
(Kramer, 2000). Untuk menghasilkan MgO, magnesit (MgCO3)
didekomposisikan melalui pemanasan yang menghasilkan MgO dan gas karbon
dioksida. Reaksi dekomposisi MgCO3 dapat dilihat pada persamaan 1:
MgCO3(s)
MgO(s)
+ CO2(g) (1)
Reaksi
yang terjadi adalah endotermik (menyerap panas), maka panas harus diberikan
untuk kelangsungan dekomposisi. Bahan lain yang dapat digunakan untuk
mendapatkan MgO adalah magnesium nitrat dengan rumus kimia Mg(NO3)2.
Melalui proses pemanasan, reaksi magnesium nitrat dapat dilihat pada persamaan
2:
Mg(NO3)2(s)
MgO(s) +
2NO2(g) + ½ O2(g)
(2)
Pada
saat pemanasan terjadi penguraian senyawa nitrat menjadi gas NO2,
sehingga terbentuk senyawa MgO (Fu dan Song 1999).
2.
Struktur Kristal
MgO
MgO
memiliki berat molekul sebesar 40,30 gr/mol (Lide, 1995), tipe struktur NaCl, space group Fm-3m dengan parameter sel a = b = c = 4,2112 Å dengan sudut α = β
=
=
90° . MgO mempunyai struktur kristal kubik dengan sistem kristal Face Center Cubic (FCC) dengan jari-jari
atom Mg2+ sebesar 0,75 Ã… dan O2- sebesar 1,35 Ã…. Struktur
kristal MgO dapat dilihat pada Gambar 3. Mg2+ ditunjukkan dengan
warna hijau sedangkan untuk O2- warna merah.
Gambar 3. Struktur kristal MgO (Villars dan
Calvert, 1991).
3.
Aplikasi MgO
Tingginya
tingkat kemurnian MgO hasil produksi dari air laut atau air garam, membuat
penggunaan MgO bervariasi. Sekitar 65% dari total konsumsi, MgO cenderung
digunakan untuk keperluan refraktori atau industri karena titik leburnya yang
tinggi. Selain itu, pemanfaatan MgO juga didasarkan pada sifat resistivitas
listrik yang baik sehingga dapat digunakan sebagai bahan isolator listrik,
seperti bahan pembuat elemen pemanas, lapisan tungku baja, mesin las, dan dalam
sirkuit rangkaian optik (Kramer, 2000; Lacson dkk, 2000). Dalam dunia industri,
MgO memiliki beberapa karakteristik yang menarik, seperti tahan api, tahan air,
dan kekuatan patah yang baik yakni sekitar 2,5 Mpa.m1/2 sehingga
dapat digunakan sebagai bahan kontruksi. MgO juga mampu menetralkan asam oksida
sulfur dalam pengolahan kertas dapat meningkatkan kualitas kertas.
4.
Karakteristik MgO
Magnesium oksida stabil
dalam atmosfir oksida hingga 2300°C dan 1700°C dalam atmosfir reduksi. Sifat
fisik magnesium oksida adalah titik lebur 2800°C, entalpi pembentukan 298 K =
-14900 KJ/kg. Adapun sifat fisik dan karakteristik dari magnesium oksida dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel
4.
Karakteristik MgO (Charles, 2001).
Karakteristik
|
Nilai
|
Konduktivitas Termal
(W/m.K)
|
42
|
Konduktivitas Listrik
(S/cm)
|
4,2x10-5
|
Kekerasan (kgf/mm)
|
561-612
|
Densitas (gr/cm3)
|
3,65
|
Titik Lebur (°C)
|
2800
|
Pada Tabel 4 menunjukkan
bahwa tingginya temperatur leleh pada MgO yaitu sebesar 2800°C membuat MgO
menjadi salah satu material baku yang penting di bidang keramik tahan panas, produk
keramik tahan panas atau api ini hampir sebagian besar dipasok dari luar
negeri. Umumnya material bukunya diperoleh dari hasil pertambangan (Gana,
2010).