Rabu, 20 September 2017

Bachelor Of Science, Physics Major, Mathematics and Science Faculty.

Bachelor Of Science, Physics Major, Mathematics and Science Faculty.

A.      Phisics Major

"Fisika adalah Raja dari Segala Ilmu Pengetahuan". Seluas apa jagat raya ini, seluas itulah ilmu fisika.

Fisika itu ada dalam beberapa ilmu pengetahuan lainnya. Dimana-mana ada fisika. Dalam keseharian kita saja ada banyak fisika. Bahkan mulai dari bangun tidur hingga kita tidur kembali, ada bagitu banyak perlakuan fisika dalam diri kita. Mulai dari gerak, gaya, usaha dan lain sebagainya. Hal itu yang membuat fisika itu sangat menakjubkan.

Pernah suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang dosen fisika, beliau sangat inspiratif.
Inilah ringkasan diskusinya :

“kita ini beruntung lho bisa belajar fisika dan kuliah di jurusan Fisika FMIPA. Di sini kita belajar semua, lulus dari sini kita bebas milih mau jadi apa aja. Bagi yang suka mengajar, kita bisa jadi guru. Bagi yang suka penelitian, bisa jadi peneliti, dosen, penggiat IT, dan apa saja yang kita mau. Bebas milih di sini. Kalo kamu mau ambil S2, kita yang lulusan fisika bisa ambil banyak jurusan. Mau ambil geofisika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Ilmu Material, Geologi, dan yang lainnya bisa-bisa aja. Dan itu memang related. Berbeda dengan mereka yang belajar di fakultas teknik, mereka gak bisa ambil program master untuk jurusan Fisika. Karena fisika itu akarnya ilmu pengetahuan. Tapi fisika bisa menggapai bidang-bidang ilmu lainnya. Itulah keuntungan kita yang belajar di jurusan fisika, kita berbeda, kita spesial”.

Jurusan Fisika terbagi menjadi 3 Jenis, ada Teknik Fisika, Fisika Murni dan Pendidikan Fisika.

Apasih Teknik Fisika itu?
Teknik Fisika adalah ilmu yang menjembatani antara Teknik dengan MIPA. Disini kita mempelajari semua ilmu di bidang ke-Teknikan, sebagai contoh: pada semester 1 biasanya akan mendapatkan mata kuliah Gambar Teknik. Awalnya mungkin itu cuma sekedar Gambar benda dan desain AutoCAD, tapi ternyata disamping itu kita diajarkan mengenai PnID (Piping and Instrumentation Drawing), dimana PnID ini merupakan mata kuliah Teknik Kimia pada semester VII. Setelah itu, kita dapet Mekanika Fluida, Termodinamika, Elektronika Analog, Sistem Digital, Fisika Bangunan, Fisika Material, dlsb dimana semua itu merupakan mata kuliah dari Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Sipil. Namun yang kita pelajari adalah fundamental dari ilmu-ilmu tersebut.

Kenapa Teknik Fisika itu mempelajari secara Fundamental?
Ibarat sebuah bangunan, bangunan yang kokoh tidak akan berdiri tanpa fundamental dasar bangunan yang kokoh dan kuat. Jadi, disini kalian akan dipaksa untuk memahami semua fundamental ilmu Teknik yang ada. Hal ini bukan berarti kita tidak memiliki konsentrasi sendiri dalam bidang Teknik Fisika. Konsentrasi Teknik Fisika sendiri ada pada bidang Instrumentasi Industri, Teknik Kontrol, Energi terbarukan, dan Akustika Bangunan, CMIIW. Sangatlah berat untuk menjadi seorang Insinyur Teknik Fisika, sebagai contoh kita ambil Teknik Kontrol. Ketika saya ingin mengontrol sesuatu, kita haruslah paham betul dengan hal yang akan saya kontrol. Orang yang pandai dalam Teknik Kontrol ini bukanlah Insinyur biasa, layaknya Insinyur Teknik lainnya, tetapi Insinyur yang telah menguasai dalam bidang yang akan dia Kontrol, karena dalam mengontrol sesuatu, orang tersebut haruslah fasih dalam segala hal terkait bidang tersebut.

Ironisnya, peminat Teknik Fisika di Indonesia ini masih terbilang sedikit yang mungkin orang berpikir akan sangatlah susah dalam bidang Teknik Fisika ini. Di luar negeri, Teknik Fisika sendiri memiliki julukan sebagai MOTHER OF ENGINEERINGdan hanya orang-orang tertentu yang bisa memasuki jurusan ini. 

Dalam lahan kerja, kesempatan untuk bekerja di perusahaan industri Oil&Gas juga terbuka luas untuk lulusan ini, terutama dalam bidan Kontrol dan Instrumentasi, oleh karena itu, tidak heran jika kita dikenal sebagai Instrumental Engineer.

Apa bedanya antara Fisika MIPA dengan Teknik Fisika?
Jelas beda, walaupun di Fisika MIPA juga sering membuat alat seperti sensor, dlsb, Teknik Fisika adalah Fisika yang mendasari ilmu Teknik. Disini, pola pikir kalian sebagai "calon" Insinyur dibentuk, dari mulai dalam menyelesaikan permasalahan dalam lapangan, dalam menyelesaikan masalah, dan dalam melakukan analisis serta perhitungan. Dalam Fisika MIPA, kalian hanya belajar secara teori dan menyelesaikannya secara hitungan dengan rumus-rumus tertentu. Pada Teknik Fisika, kalian tidak hanya mengerti secara teori, tetapi langsung dihadapkan dengan kasus tertentu dan bagaimana cara menganalisis kasus tersebut dengan berbagai asumsi sebelum mendapatkan sebuah persamaan yang akan kalian gunakan dalam menyelesaikan kasus tersebut, hingga mendapatkan sebuah hasil dari eksperimen tersebut.

Bagaimana dengan jurusan pendidikan fisika?
Jelas dong, namanya juga pendidikan pasti di fokuskan untuk menjadi Pengajar baik di Sekolah maupun Universitas. Tapi di dalamnya kita tetap mempelajari semua tentang fisika kok, hanya saja ada penambahan mengenai bagaimana cara mengajar, menangani murid, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan lain sebagainya.

Menarik bukan?
Selain itu, banyak proffesor-proffesor lulusan dari Teknik Fisika ini mendirika jurusan-jurusan Teknik lain, selain Teknik Fisika. Sebagai contoh, jurusan Teknik Elektro di beberapa Universitas didirikan oleh alumni Teknik Fisika, tetapi peminat Teknik Elektro di Indonesia lebih tinggi dari Teknik Fisika. Mengapa demikian? Kembali kepada pemikiran orang Indonesia, mereka lebih berminat untuk memilih Teknik Elektro karena sudah terlihat bagaimana mereka bekerja nantinya.

B. Alumni Jurusan Fisika.

saya kuliah di Jurusan Fisika FMIPA Unila angkatan 2012, saya sering mendengar berbagai pertanyaan tentang jurusan yang saya ambil.
“Jurusan fisika? Pendidikan ya?”
“Saya ambil yang murni.”
“Kenapa ambil yang murni?”
“Kalau Pendidikan Fisika. Lulusannya jadi guru fisika di sekolah.
“Lantas, kalau lulus fisika murni bisa jadi apa?”
“Banyak. Bisa jadi peneliti (BATAN, LIPI, BPPT), dosen. Kerja di perusahaan juga bisa.”

Penjelasan seperti itu tak serta merta membuat orang paham. Banyak yang mengira bahwa yang bisa bekerja di industri itu hanya lulusan fakultas teknik. Setelah belasan tahun berlalu, sepertinya situasinya tak banyak berubah. Orang masih menganggap jurusan fisika itu tak banyak mendapat tempat di dunia kerja. Bahkan para mahasiswa fisika sendiri mungkin berpikir begitu.

Saya sekarang bekerja di perusahaaan eksport import pengolahan hasil bumi. Pekerjaan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan ilmu fisika. Hal itu menunjukkan bahwa spektrum lapangan kerja yang bisa dijalani oleh lulusan jurusan fisika sangat beragam.

Tapi mengapa lulusan jurusan fisika sering dianggap tidak laku bekerja, khsususnya di dunia industri? Beberapa hal patut kita duga sebagai penyebabnya.

Pertama, dunia industri sepertinya tidak mendapat ekspos memadai terhadap jurusan fisika. Perusahaan misalnya lebih membuka diri untuk mempekerjakan lulusan kimia dibanding lulusan fisika. Banyak lulusan kimia yang diterima bekerja di bidang quality control atau pengembangan produk. Padahal kompetensi lulusan fisika dan kimia tidak berbeda jauh, khususnya dalam konteks pekerjaan di industri, yang kebanyakan hanya memerlukan kompetensi pengukuran tingkat dasar.

Kedua, jurusan fisika sendiri jarang menampilkan diri sebagai jurusan yang punya kompetensi untuk bekerja di dunia industri. Pengelola sepertinya tidak secara khusus memberi penekanan soal kompetensi itu. Kurikulum sepertinya masih tidak punya tekanan khusus. Akibatnya, mahasiswa tidak punya visi yang jelas untuk bekerja di dunia industri, dan tidak percaya diri dalam hal itu.

Ketiga, mahasiswa fisika banyak yang tidak menguasai skill lain yang dibutuhkan untuk bekerja di dunia industri, salah satunya kemampuan bahasa Inggris. Waktu saya pernah ikut tes untuk bekerja, tesnya sangat sederhana, yaitu tes IQ. Orang dengan IQ yang baik tentu bisa lulus. Tapi soal diberikan dalam bahasa Inggris. Hasilnya, lebih dari separuh peserta berguguran di tahap pertama, padahal setahu saya mereka semua cerdas. Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris membuat mereka gagal.

Kenyataannya, “pindah jalur” bagi saya adalah kesempatan untuk belajar, memperluas cakrawala ilmu. Dengan pindah jalur, saya punya kesempatan untuk belajar banyak tentang seluk beluk bisnis. Ada aspek pembinaan SDM, pengelolaan keuangan, pembiayaan, dan pajak. Pendek kata, saya belajar bagaimana membangun dan mengelola perusahaan yang sehat, menghasilkan keuntungan.

Jadi, dari pengalaman saya, lulusan jurusan fisika sebenarnya bisa bekerja sebagai apa saja yang mereka inginkan. Syaratnya, mereka harus membangun kompetensi untuk hal itu, dan mau terus belajar. Baik bekerja pada bidang yang secara langsung berkaitan dengan fisika, maupun ketika bekerja di bidang yang sama sekali berbeda (pindah jalur). Jadi, tidak ada alasan untuk khawatir akan jadi pengangguran.


Prinsip ini sebenarnya berlaku untuk semua jurusan. Tidak ada orang yang menganggur karena salah pilih jurusan waktu kuliah. Orang menganggur karena tak kompeten.

Selasa, 16 Mei 2017

SISTEM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA



SISTEM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA

1.        Ekonomi Syariah di Indonesia

Banyak sekali keterangan dari dalam Al-Quran yang menyinggung masalah ekonomi, secara eksplisit maupun implisit. Bagaimana jual-beli yang baik dan sah menurut Islam, pinjam meminjam dengan akad-akad yang sah sampai dengan pelarangan riba dalam perekonomian. Semuanya dikupas secara tuntas dalam hukum dan syari'ah Islam. Dalam Islam ini yang menjadi panutan serta tauladan dalam penerapan hukum ekonomi Islam adalah Rasulullah Saw.

Dari namanya saja dapat kita tebak bahwa hukum ekonomi Islam pasti berpegang pada syari'ah islam dan akan kental dengan akidah keislaman. Sistem ekonomi syariah islam memungkinkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan jujur tanpa berlebihan dan saling membantu sesama manusia.

Sehingga diharapkan dengan menjalankan ekonomi Islam, manusia dapat menemukan sebuah kesetiaan dan sesejatian dalam Islam yang diharapkan hal ini dapat memberikan kesejahteraan bagi semua manusia. Cocok sekali dengan tujuan Islam yakni Islam diturunkan untuk makhluk di bumi ini agar selamat sejahtera. 

2.        Bagaimana Ekonomi Islam Di Indonesia?

Di Indonesia saat ini telah mulai dan dilaksanakan penerapan syariah Islam dalam bentuk aplikasi Ekonomi walaupun masih banyak kekuranganya. Hal ini dikarenakan sudah teralu lama bangsa Indonesia menganut sistem Ekonomi konvensional yang membebaskan semua pelaku usahanya dengan jalan apapun untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin.

Mengapa Di Indonesia Dikatakan Susah dalam Penerapan Syariah Islam?
Mungkin hal ini dapat menjadikan alasan bahwa perkembangan masyarakat Islam di Indonesia untuk dapat menerapkan Ekonomi Syariah Islam dalam Ekonomi terkendala oleh adanya penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Belanda menganggap bahwa Ekonomi Islam dapat menghambat, mengancam dan mengubah pemikiran rakyat Indonesia dalam melakukan kegiatan Ekonomi, padahal ketika itu pihak belanda melakukan sistem monopoli perdagangan yang memang dalam kenyataannya hal ini (Monopoli Perdagangan) hukumnya haram.

Karena hal itu rakyat Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat memikirkan dan mengenali Sistem Ekonomi Islam yang pada dasarnya dilandasi oleh hukum yang ada di Al Quran dan As-Sunah.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya umat Islam, seharusnya sistem ekonomi syariah Islam ini dapat dilaksanakan dan diterapkan di Indonesia secara kafah (menyeluruh), yang mengedepankan transparansi, keadilan dan good governance dalam pengelolaan usaha dan asset-asset negara. Di mana praktik ekonomi yang dijalankan berpihak pada rakyat kebanyakan dan berpihak pada kebenaran. Sehingga tidak akan ada lagi yang namanya korupsi di negeri ini jika Syariah Islam dapat dengan benar diterapkan secara kafah.

Dapat dipastikan bahwa ekonomi syariah bisa menjadi pilihan untuk mengatasi masalah umat Islam yang saat ini masih mengalami krisis ekonomi. Merupakan sebuah tantangan yang sangat besar untuk para pengusaha dan kalangan yang mengerti ekonomi syariah Islam untuk dapat menerapkan sisem ekonomi syariah ini secara menyeluruh di negeri ini.
Dikutip dalam sebuah artikel bahwa, "Di Indonesia, praktek ekonomi Islam, khususnya perbankan syariah sudah ada sejak 1992. Diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank-bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Namun, pada decade hingga tahun 1998, perkembangan bank syariah boleh dibilang agak lambat. Pasalnya, sebelum terbitnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, tidak ada perangkat hokum yang mendukung sistem operasional bank syariah kecuali UU No. 7 Tahun 1992 dan PP No. 72 Tahun 1992. 

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 itu bank syariah dipahami sebagai bank bagi hasil. Selebihnya bank syariah harus tunduk kepada peraturan perbankan umum yang berbasis konvensional. Karenanya manajemen bank-bank syariah cenderung mengadopsi produk-produk perbankan konvensional yang “disyariatkan”. Dengan variasi produk yang terbatas. Akibatnya tidak semua keperluan masyarakat terakomodasi dan produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua produk bank konvensional."
Peraturan itu menjadi penghalang bagi berkembangnya bank syariah, karena jalur pertumbuhan jaringan kantor bank syariah yang telah ada dibatasi. Namun itu dulu dan sekarang ekonomi Islam benar-benar dapat dilaksanakan jika orang yang mengelolanya benar-benar dapat mengerti dan secara jujur melaksanakan ekonomi syari'ah Islam.

3.        Menerapkan Kembali Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara Islam terbesar di dunia. Dengan kata lain umat muslim di Indonesia sangat membutuhkan segala sesuatu yang halal. Termasuk hukum syariah dalam ekonomi Islam.
Ekonomi syariah tumbuh kembali semenjak didirikannya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, setelah mendapat legitimasi legal formal dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Dua tahun setelah BMI berdiri, lahir pula Asuransi Syariah Takaful di tahun 1994. Berbarengan dengan itu, tumbuh pula 78 BPR Syariah. Pada tahun 1996 berkembang pula lembaga keuangan mikro syariah BMT.
Namun sayangnya, Lembaga Perguruan Tinggi yang mengajarkan ekonomi syariah masih sangat langka. Tercatat, IAIN-SU Medan menjadi Perguruan Tinggi pertama di Indonesia yang membuka Program Studi D3 Manajemen Bank Syari‘ah sebagai hasil kerja Forum Kajian Ekonomi dan Bank Islam (FKEBI) yang lahir tahun 1990 sebagai realisasi kerja sama dengan IIUM Malaysia.
Agustianto menjelaskan, perkembangan ekonomi syariah dalam bentuk lembaga perbankan dan keuangan syariah memang menunjukkan perkembangannya yang sangat pesat. Orang yang akan melakukan ekonomi syariah sudah dapat dengan mudah didukung oleh lembaga- lembaga perekonomian Islam seperti Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah, Reksadana Syariah, Obligasi Syariah, Leasing Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Baitul Mal wat Tamwil, Koperasi Syariah, Pegadaian Syariah, Dana Pensiun Syariah, lembaga keuangan publik Islam seperti Lembaga Pengelola Zakat dan Lembaga Pengelola Wakaf serta berbagai bentuk bisnis syariah lainnya.
Namun sayangnya, meskipun perkembangan lembaga perbankan dan keuangan syariah demikian cepat, namun dari sisi hukum atau peraturan perundang-undangan yang mengaturnya masih jauh tertinggal, termasuk hukum-hukum yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa bisnis (hukum dagang) syariah.
“Padahal secara yuridis, penerapan hukum ekonomi syariah di Indonesia memiliki dasar hukum yang sangat kuat," katanya.
Dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap ekonomi dan perbankan Islam, ekonomi Islam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan-tantangan yang besar.
Ada lima problem dan tantangan yang dihadapi ekonomi Islam saat ini:
·         Pertama, masih minimnya pakar ekonomi Islam berkualitas yang menguasai ilmu-ilmu ekonomi modern dan ilmu-ilmu syariah secara integratif
·         Kedua, ujian atas kredibilitas sistem ekonomi dan keuangannya.
·         Ketiga, perangkat peraturan, hukum dan kebijakan, baik dalam skala nasional maupun internasional masih belum memadai.
·         Keempat, masih terbatasnya perguruan Tinggi yang mengajarkan ekonomi Islam dan masih minimnya lembaga tranining dan consulting dalam bidang ini, sehingga SDI di bidang ekonomi dan keuangan syariah masih terbatas dan belum memiliki pengetahuan ekonomi syariah yang memadai.
·         Kelima, peran pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, masih rendah terhadap pengembangan ekonomi syariah, karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka tentang ilmu ekonomi Islam.
Dalam menerapkan kembali ekonomi syariah di Indonesia maka yang sangat perlu diperhatikan adalah peranan pemerintah yang tidak hanya memperhatikan segi regulasi dan legal formal saja, tetapi juga keberpihakan yang riil kepada lembaga perbankan dan keuangan syari‘ah dalam kebijakan ekonomi dan pembangunan.
Misalnya, seperti suntikan modal, pembiayaan proyek pembangunan, tabungan dan setoran haji, pendirian Asuransi dan Bank BUMN Syariah. Selain itu, ekonomi syariah, tidak hanya bisa bergantung pada lembaga keuangan syariah itu sendiri, tidak juga hanya bergantung pada peran pakar seperti IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam), tetapi semua stakeholder yang harus bekerja sama dengan pemerintah (Depkeu, BI, Departemen terkait), ulama, parlemen (DPR/DPRD), perguruan tinggi, pengusaha (hartawan muslim), ormas Islam dan masyarakat Islam pada umumnya.
Mereka harus mempercepat perkembangan ekonomi. Masalah sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang ekonomi syariah juga saat ini masih minim. Ini harus terus-menerus dilakukan sosialisasinya, karena tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang ekonomi syariah masih sangat rendah (Agustianto, 2012).

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah

Senin, 03 April 2017

CARA MENDOWNLOAD JURNAL BERBAYAR SECARA GRATIS



CARA MENDOWNLOAD JURNAL BERBAYAR SECARA GRATIS
By: @annisarzkaa

Kebanyakan jurnal bagus berskala internasional justru berbayar dan kita jadi sulit untuk mendapatkan jurnal tersebut. Alangkah beruntungnya jika di perpustakaan kampus menyediakan langganan jurnal berbayar tersebut, biasanya ini ada di universitas-universitas besar. Namun, bagaimana dengan mahasiswa yang kampusnya tidak menyediakan layanan tersebut?

Nah, pada kesempatan ini saya akan coba membagi cara kepada teman-teman untuk mendapatkan jurnal berbayar yang diinginkan tersebut.
Disini saya memiliki tiga cara untuk mendownload jurnal secara gratis.

1.      Yang pertama adalah searching di google dengan mengetikkan judul jurnal ditambah akhiran ".pdf".
Misal, judul jurnalnya adalah "synthesis and characterization …" menjadi " synthesis and characterization.pdf"
Jika Anda beruntung maka jurnal tersebut akan muncul dalam bentuk .pdf pada layanan search engine google. Perlu diperhatikan disini, saya hanya menyarankan menggunakan google dan tidak menjamin hasilnya akan sama jika Anda menggunakan search engine lainnya, seperti bing, ask dan lainnya.

2.      Yang kedua adalah carilah login username dan password milik orang berhati baik yang mau membagikannya di internet.
Jadi, misal Anda menginginkan sebuah jurnal di Wiley online library, maka Anda harus login terlebih dahulu untuk men-download-nya. Namun, bagaimana jika tidak memiliki account di Wiley yang harus membayar itu?
Anda hanya perlu searching "wiley login password free" atau "wiley username password free". Perlu diperhatikan disini bahwa Anda harus segera log out setelah memanfaatkan account gratis ini agar account ini tidak terblokir. Setidaknya, ini cara kita untuk berterima kasih pada sang penyedia account secara cuma-cuma ini.

3.      Yang ketiga adalah yang paling sering saya lakukan yaitu dengan menggunakan situs yang beralamat di "http://gen.lib.rus.ec/scimag" .

Jurnal International biasanya kita cari di situs sciencedirect.com, misal kita mencari jurnal bertema “magnesium oxide” maka akan muncul ratusan jurnal dan kita bisa pilih salah satunya. Seperti pada gambar dibawah ini.

 
Biasanya jurnal berbayar hanya menampilkan judul dan abstrak dari jurnal, jika kita ingin mendapat keseluruhan jurnal maka kita diminta untuk membayar. Cara mendownloadnya dengan gratis adalah dengan memasukan nomor doi yang tertera pada jurnal seperti pada gambar dibawah ini.

 
Selanjutnya buka situs http://gen.lib.rus.ec/scimag/ dan masukan nomor doi yang telah didapatkan




Kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini dan klik “libgen” untuk mendownload jurnal


Klik Download, dan akhirnya jurnal dapat dindownload secara gratis.

 
 

Selesai, Semoga Bermanfaat! ^_^