Rabu, 18 November 2020

Secuil Cerita Masa Kecilku

Halo, aku adalah seseorang yang telah beranjak dewasa, yang memiliki keluarga yang sangat baiiik sekali, aku sangat bersyukur dan sangat beruntung, yah meskipun tak sempurna… Tidak ada yang sempurna bukan?

Aku ingin menulis secuil cerita masa kecilku yang kurasa adalah salah satu masa yang membahagiakan dalam hidup. Aku menulisnya karna aku takut suatu saat kenangan itu akan hilang termakan usia. Agar suatu saat, aku bisa membacanya kembali.

Sebenarnya aku tak tau harus mulai darimana, hanya saja aku akan menuliskan apa saja hal menyenangkan yang aku ingat. Yah semuanya menyenangkan, hampir tidak ada kesedihan yang aku rasakan waktu kecil, selain tangisan hanya sekedar karena ditinggal ibu pergi belanja atau rasa bosan menunggu ayah pulang kerja.

Aku lahir dari keluarga yang sangat sederhana, aku adalah anak pertama mereka, kedua orang tuaku. Aku paling suka digendong dipundak ayahku, tiba tiba ia jongkok dan bediri lagi membuat aku tertawa sekaligus membuat aku deg deg an karena takut jatuh, betapa kecilnya aku waktu itu, tapi aku ingat. Aku suka berdiri di kakinya yang besar, mengikuti ia berjalan sambil memeluknya. Aku juga paling suka mendengar cerita nya saat aku menjelang akan tidur, ia paling sering menceritakan kisah para nabi, bahkan sampai sekarang aku masih ingat ceritanya.

Ia selalu menuruti apapun yang aku inginkan, ketika aku lelah karena kecapaian main seharian, ia memijiti kaki dan tanganku sebelum tidur, agar aku tidur nyenyak. Aku tidak pernah merasa kekurangan sedikitpun. Bukan hal hal besar yang mereka beri, tapi itu lebih dari cukup.

Waktu kecil aku suka dibelikan boneka boneka kecil lucu ketika pergi ke pameran. Hingga menjadi banyak sekali. Aku paling suka diajak ke pameran bersama mereka, jalan kaki, malam malam bersama ibu dan ayah, bermain kuda kudaan dan pulang membawa oleh oleh harum manis kesukaanku dulu.

Ibuku, adalah seseorang yang paling memperhatikanku. Ia yang selalu membangunkanku waktu tidur, memandikanku, menyiapkan dan memakaikan aku pakaian yang baik. Memasak, menyediakan makanan, hingga menyuapiku waktu kecil. Aku adalah anak kecil yang sedikit susah makan saat itu, aku tidak suka makan dan tidak suka sayur. Hampir setiap saat ibu menyuapiku. Ia menyuapiku sambil aku lari lari menonton film kesukaanku, kembali disuapi, kembali lari lari menonton tv, mengajak ia menyanyi sampil tepuk tepuk tangan, ya, tanganku dan tangannya sambil menyanyikan lagu, hingga makanan yang aku makan habis.

Pernah suatu hari aku tidak ingin menghabiskan makanan, lalu ia berkata, “yaudah 3 kali lagi”. Lalu aku mengangguk dan menerima suapannya sambil mengitung, 1, sambil main, makan lagi, 2, main lagi, 3, aku bilang “sudah”, ia berkata, “kurang satu lagi, kan ibu menghitungnya dari tiga, 3, 2, 1, 0, 0 nya belum”. Dan aku mengangguk dan merima suapan terakhir. Yah, ada saja caranya agar aku mau makan.

Ia selalu mengantarkan aku ke sekolah TK naik sepeda setiap hari. Aku yang selalu susah bangun dan datang terlambat hampir setiap hari. Tapi ia tidak pernah marah.

Hal yang paling suka waktu kecil adalah bermain. Bermain bersama teman temanku sepulang sekolah dan di hari minggu. Aku punya teman masa kecil yang baik dan menyenangkan. Hampir setiap hari aku bersama mereka. Kebanyakan teman teman masa kecilku adalah laki laki. Sehingga aku lebih sering bermain permainan laki laki, main kelereng, layang layang, main di sawah dan di kebun.

Ayahku terkadang  membelikan aku mainan. Tapi yang paling membuat aku terkesan dan teringat adalah ketika ia membuatkanku mobil mobilan besar dari kayu, semuanya dari kayu bahkan hingga roda rodanya. Ia membuatkanku layangan yang sangat besar, bisa disebut layangan sendaren di sini. Layangan itu besar sekali dan bisa berbunyi. Aku belum bisa main layangan waktu itu, ia yang menerbangkannya, saat sudah terbang tinggi, sesekali ia memberikan benangnya, membiarkanku memeganggannya, ada rasa senang sekaligus takut, takut layang layangnya akan jatuh.

Baiklah, sampai di sini dulu cerita yang tak ada alur ini. Kalau ada waktu akan aku lanjutkan, hehe…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar